TAHAP PEMULIHAN EKONOMI
Kajian awal Kemenko Perekonomian dalam rangka untuk memulihkan ekonomi masayarakat Indoensia.
FASE I
01 JUNI 2020
|
Industri dan Jasa Bisnis ke Bisnis beroperasi dengan Social Distancing dan persyaratan kesehatan.
|
Toko, pasar dan Mall belum boleh beroperasional, kecualikan untuk toko penjual masker dan fasilitas kesehatan.
|
Sektor kesehatan beroperasi penuh dengan memperhatikan kapasitas sistem kesehatan.
|
Berkumpul maksimal 2 orang di dalam suatu ruangan, olah raga luar ruang belum diperbolehkan.
|
FASE II
08 JUNI 2020
|
Toko, pasar dan mall diperbolehkan pembukaan. Toko-toko tanpa diskriminasi sektor dengan menerapkan protokol kuat.
|
Usaha dengan kontak fisik belum boleh beroperasi
|
Kegiatan berkumpul dan olah raga outdoor belum diperbolehkan.
|
FASE III
05 JUNI 2020
|
Toko, pasar dan mall tetap pada Fase II. Evaluasi pembukaan salon, spa dan lain-lain dengan protokol ketat.
|
Kegiatan kebudayaan diperbolehkan dengan menjaga jarak.
|
Kegiatan pendidikan disekolah dilakukan dengan sistem Shift sesuai jumlah kelas.
|
Olah raga outdoor diperbolehkan dengan protokol.
|
Evaluasi pembukaan tempat pernikahan, ulang tahun, kegiatan sosial hingga 10 orang.
|
FASE IV
06 JULI 2020
|
Pembukaan kegiatan ekonomi seperti fase III dengan tambahan evaluasi.
|
Pembukaan bertahap restoran, kafe, bar, tempat gym, dan lain-lain dengan protokol kebersihan ketat.
|
Kegiatan outdoor lebih dari 10 orang.
|
Pelesir ke luar kota dengan pembatasan jumlah penerbangan.
|
Kegiatan ibadah dilakukan dengan jamaah terbatas.
|
Membatasi kegiatan berskala lebih dari yang disebutkan.
|
FASE V
20 & 27 JULI 2020
|
Evaluasi untuk fase IV dan pembukaan tempat-tempat atau kegiatan ekonomi lain dalam skala besar.
|
Akhir Juli atau Awal Agustus seluruh kegiatan ekonomi sudah dibuka. Tetap mempertahankan protokol dan standar kebersihan dan kesehatan yang ketat.
|
Evaluasi secara berskala, sampai vaksin bisa ditemukan dan disebarluaskan.
|
SYARAT NEW NORMAL
Dr. Hans Henri P. Kluge (Direktur Regional WHO untuk Eropa) memberikan panduan untuk negara-negara Eropa yang akan menerapkan New Normal. Setiap langkah untuk meringankan pembatasan dan transisi harus memastikan :
- Terbukti bahwa transmisi Covid-19 telah dikendalikan.
- Kesehatan masyarakat dan kapasitas sistem kesehatan mampu untuk mengidentifikasi, mengisolasi, menguji, melacak kontak dan mengkarantina.
- Mengurangi resiko wabah dengan pengaturan ketat terhadap tempat yang memiliki kerentanan tinggi, terutama dirumah orang lanjut usia, fasilitas kesehatan mental dan pemukiman padat.
- Pencegahan ditempat kerja ditetapkan, seperti jarak fisik, fasilitas mencuci tangan, etiket penerapan pernafasan.
- Resiko penyebaran Imported Casedapat dikendalikan
- Masyarakat ikut berperan dan terlibat dalam transisi.
Pemerintah Indonesia berencana akan memberlakukan “New Normal” Meski Pandemi Corona belum usai. Apakah maksud dan tujuannya ? Mari kita simak berikut ini :
New Normal
|
Aktifitas normal berdampingan dengan corona
|
Tetap memberlakukan protokol kesehatan
|
Prinsipnya penyesuaian / perubahan pola hidup
|
Masyarakat produktif dan tetap aman
|
Alasan New Normal
|
Vaksin belum pasti kapan ditemukan.
|
Virus tidak akan hilang (WHO)
|
Perekonomian tetap berjalan
|
Ada masyarakat terkena PHK
|
Ihwal New Normal
|
Masih dilakukan pengkajian
|
Direncanakan berlaku Juni
|
PSBB tidak dicabut
|
Kebijakan Mendukung
New Normal
|
Karyawan dibawah 45 tahun diizinkan bekerja
|
Karyawan diatas 45 tahun bekerja dari rumah
|
Praktek New Normal
|
Terdapat Aturan dan Ketentuan yang mengikat
|
Masyarakat melakukan disiplin tinggi
|
Berlangsung sampai ditemukannya vaksin.
|
PERCONTOHAN PERLAKUAN NEW NORMAL
Tahap pertama diberlakukannya New Normal akan dilakukan percontohan di 3 (tiga) Wilayah, yaitu Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau atau Batam. Ketiga wilyah tersebut menjadi super prioritas. Bali akan dibuat Pilot Project oleh Bapak Presiden dan sudah disetujui untuk lebih awal dibuka.
Mulai 28 Mei 2020
|
Masuk Bali wajib lampirkan hasil PCR Test Negatif Covid-19
|
“Uji Swab dengan metode PCR merupakan filter yang kuat, selama ini kita gunakan Rapid Test, hasilnya tidak memberikan keyakinan penuh. Mereka yang hasil rapid test-nya non-reaktif tidak seterusnya tetap negatif Covid-19” Sekda Bali, Dewa Made Indra (via Detik.com, 21 Mei 2020).
|
JUNI 2020
|
Tempat wisata di Yogyakarta Kembali dibuka.
|
“Tahapannya kita siapkan, termasuk sekarang kita menyiapkan fasilitas cuci tangan dan kebersihan di destinasi wisata, bertahap, agar tidak ada klaster baru dari pariwisata.
Tujuannya bisa berwisata dengan aman sesuai protokol, harus hati-hati.” Kepala Dispar DIY, Singgih Raharjo (via Detik.com, 23 Mei 2020)
|
JULI 2020
|
Protokol New Normal Mulai Diujicobakan di Bali
|
“Bali dipilih karena hub-nya pariwisata nasional, lebih gampang dijual karena nama dan terkenal, dan terakhir fasilitas Bali dianggap paling siap.” Anggota Tim Percepatan dan Pemulihan Dampak Covid-19, Rai Suryawijaya (via bbc.com/indonesia, 22 Mei 2020).
|