Kamis, 4 Juni 2020, bertempat di Kantor Desa Tanjung Putri kecamatan Arut Selatan PT. Pos Cabang Pangkalan Bun, kembali menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk tahap II dari Kementerian Sosial sebesar Rp 600.000 per kepala keluarga (KK) kepada warga terdampak wabah virus corona atau Covid-19.
Kepala Desa Tanjung Putri mengatakan, jumlah warga kurang mampu yang terdampak langsung wabah penyebaran virus corona di Desa Tanjung Putri, yang tercatat sebagai penerima dana BST sebanyak 62 KK dan yang sedang diusulkan sebanyak 26 KK.
Beliau menyampaikan, selain BST dari Kementerian Sosial ada juga Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) sebanyak 99 KK. Sebelumnya BLT DD Tahap I sudah cair pada tanggal 22 Mei dan BST Tahap I cair pada tanggal 29 Mei 2020.
Dana BLT DD Dari Desa dan BST dari Kemensos ini diberikan kepada warga terdampak Covid-19 sebanyak Rp 1,8 juta per KK, dan pencairanya dilakukan selama tiga kali, yakni bulan Mei, Juni dan Juli 2020 masing-masing Rp 600.000 perbulan.
Beliau menambahkan, saat pencairan dana BST ini, ada beberapa warga tidak berada di tempat. Namun, bagi warga yang tidak sempat mencairkan dana BST tersebut, bisa mengambil dihari berikutnya di kantor pos Pangkalan Bun atau bisa juga langsung di rapel dengan tahap III.
Beliau juga menambahkan, kita bersyukur pencairan dana BST di Desa Tanjung Putri, berjalan lancar dan masyarakat tetap disiplin menjaga jarak atau physical distancing, sehingga tidak terjadi kerumunan warga di halaman kantor Desa.
Mr x, Salah seorang nelayan di Desa Tanjung Putri mengatakan, dana BST yang diberikan pemerintah kepada dirinya sangat membantu untuk mengatasi kebutuhan pangan keluarganya.
"Uang BST yang saya terima ini akan belikan beras dan sebagian lagi untuk keperluan lainnya. Saya terbantu sekali dengan diberikan BST ini, sehingga saya tidak pusing untuk memikirkan membeli beras kebutuhan pangan keluarga disaat penghasilan sebagai nelayan tidak menentu," ujarnya.
Mr x mengaku, sebelum ada wabah Cobid-19, harga ikan masih lumayan tinggi, tapi setelah ada Covid-19 harganya anjlok bahkan ada yang cuma Rp 5.000 per kilo.
"Saya berharap penyebaran wabah virus corona di Tanah Air, termasuk di Kotawaringin barat, segera lenyap sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Dengan demikian, berbagai usaha yang digeluti masyarakat selama ini kembali normal," ujarnya.